Minggu, 23 Februari 2014



Akuntansi Manajerial dan Konsep Biaya
     
A. Klasifikasi Umum Biaya
a.       Biaya Produksi
Sebagian besar perusahaan manufaktur membagi biaya produksi kedalam tiga kategori  besar yaitu biaya langsung (direct material), tenaga kerja langsung (direct labour), dan biaya overhead pabrik (mnufacturing overhead).
a)      Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung (direct material) adalah bahan baku yang menjadi bagian utama dari produk jadi dimana biayanya dapat ditelursuri dengan mudah ke produk jadi. Misalnya, kursi yang dibeli airbus yang akan dipasang di pesawat dan motor penggerak kecil yang digunakan Panasonic dalam pemutar DVD-nya. Bahan baku yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk disebut bahan baku tidak langsung yang akan dimasukkan kedalam biaya overhead pabrik.
b)      Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung (direct labour) meliputi biaya tenaga kerja yang dapat ditelursuri dengan mudah ke masing-masing unit produk. Misalnya, karyawan lini perakitan di Toyora, tukang kayu di KB hme, dan lain-lain sebagainya. Tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri ke produk tertentu karena rumit dan memakan biaya disebut tenaga kerja tidak langsung (indirect labour).
c)      Overhead Pabrik
Overhead Pabrik (manufacturing overhead) merupakan elemen ketiga dari biaya produksi yang mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Misalnya, bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan perlatan produksi, listrik dan gas, pajak properti, depresiasi, asuransi, dan lain-lainnya yang berkaitan dengan fungsi penjualan dan administrasi.
b.      Biaya Nonproduksi
Biaya non produksi umumnya dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya penjualan (selling costs) mencakup semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan pelanggan. Biaya-biaya tersebut terkadang disebut pemerolehan pesanan (order-getting) dan pemenuhan pesanan (order-filling). Contohnya, biaya iklan, biaya pengiriman, biaya perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya gudang penyimpan barang jadi. Biaya administrasi (administrative costs) meliputi semua biaya yang berhubungan dengan manajemen umum organisasi, bukan berhubungan dengan produksi ataupun penjualan. Contohnya adalah gaji eksekutif, akuntansi umum, kesektariatan, humas, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan administrasi umum organisasi secara keseluruh.
B.       Biaya Produk dan Biaya Periodik
Biaya juga dapat dikelompokkan sebagai biaya produk (product cost) dan biaya periodik (period cost). Untuk memahami perbedaan antara biaya produk dengan biaya periodik kita harus membahas dulu mengenai prinsip pengaitan biaya dan pendapatan (matching princple) dalam akuntansi keuangan. Umumnya biaya (cost) diakui sebagai beban (expense) di laporan laba rugi dalam periode di mana pendapatan diakui. Contohnya, jika perusahaan membayar asuransi unruk masa manfaat dua tahun, maka perusahaan tidak membebankan biaya sebesar 2 tahun tersebut pada tahun pembayaran, tetapi setengah dari pembayaran tersebut akan dibebankan tahun depan. Prinsip pengaitan didasarkan pada konsep akrual, yaitu bahwa biaya yang terjadi untuk menghasilkan pendapatan harus diakui sebagai beban dalam periode yang sama pada saat untuk menghasilkan suatu pendaparan harus diakui.
a.       Biaya produk
Biaya produk (product cost) mencakup semua biaya yang terkait dengan perolehan atau pembuatan suatu produk. Dalam hal memproduksi barang, biaya tersbut terdiri atas biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik.
b.      Biaya periodik
Biaya periodik (period cost) adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Semua biaya penjualan dan administrasi adalah biaya periodik. Sebagai contoh, komisi penjualan, biaya iklan, biaya gaji eksekutif, dan biaya sewa kantor merupakan biaya periodik.
c.       Biaya Pokok dan Biaya Konversi
Biaya Periodik
Biaya Administrasi
Biaya Penjualan
Biaya Produk
Overhead Pabrik
Tenaga Kerja langsung
Bahan Baku Langsung
Biaya Konversi
Biaya Pokok
Dalam biaya produksi sering disebut biaya pokok (prime cost) dan biaya konversi (conversion cost). Biaya pokok (prime cost) adalah penjumlahan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya konversi (conversion costs) adalah penjumlahan tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Istilah biaya konversi dipkai untuk menjelaskan tentang tenaga kerja dan overhead pabrik karena biaya-biaya tersebut digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi barang jadi.













C.      Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya
Perilaku biaya mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas perusahaan. Jika aktivitas naik atau turun, maka biaya tertentu akan naik atau turun juga atau mungkin tetap.
a.       Biaya Variabel
Biaya variable (variable cost) bervariasi dalam pembagian langsung berdasarkan perubahan tingkat aktivitas. Contoh umum dari biaya variabel adalah harga pkok penjualan untuk perusahaan manufaktur, bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, elemen variabel dari overhead manufaktur produksi, seperti bahan baku tidak langsung, perlengkapan, dan listrik, dan elemen variabel dari penjualan dan administrasi, seperti komisi dan ongkos kirim. Biaya variabel ditentukan oleh aktivitas perusahaan, apabila aktivitas perusahaan naik maka biaya variabel juga akan naik dan begitu juga sebaliknya. Dimisalkan, perusahaan PT. Perennial ingin mengadakan gathering night dengan menyediakan makan kepada tamu dengan harga $30 per orang untuk satu hari. Perilaku biaya variabel baik per unit maupun totalnya dapat dilihat dari tabel berikut :
Jumlah Tamu
Harga Makanan per Orang
Total Harga Makanan
250
Rp.30.000
Rp.7.500.000
500
Rp.30.000
Rp.15.000.000
750
Rp.30.000
Rp.22,500.000
1.000
Rp.30.000
Rp.30.000.000
Dari tabel diatas biaya yang dikeluarkan semakin meningkat seiring dengan peningkatan tamu yang datang.
b.      Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh tingkat aktivitas. Contohnya biaya tetap termasuk penyusutan garis lurus, asuransi, pajak properti, sewa, gaji bagian administrasi dan iklan, karena tidak terpengaruh oleh tingkat aktivitas perusahaan maka baik tingkat aktivitas perusahaan naik atau turun, jumlah biaya yang dikeluarkan selalu tetap. Diasumsikan bahwa PT. Perennial menyewa gedung sebagai tempat gathering night dengan harga Rp.5000.000 per bulan. Total biaya sewa tidak berpengaruh berapapun jumlah peralatan yang disimpan dalam gedung tersebut.
Biaya Sewa Bulanan
Jumlah Tamu
Biaya rata-rata per orang
Rp.5.000.000
250
Rp.20.000
Rp.5.000.000
500
Rp.10.000
Rp.5.000.000
1.000
Rp.5.000
Rp.5.000.000
1.250
Rp.4.000

c.       Biaya Semivariabel
Biaya semivariabel (mixed cost) terdiri atas dua elemen biaya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Untuk melanjutkan contoh PT. Perennial, asumsikan bahwa Perennial harus mengeluarkan biaya semivariabel berupa biaya perizinan sebesar Rp.25.000.000 setahun ditambah Rp.3.000.000 sebagai pajak untuk setiap pesta. Maka, jumlah yang dibayarkan kepada negara adalah Rp.28.000.000, yaitu Rp.25.000.000 untuk biaya tetap dan Rp.3.000.000 untuk biaya variabel. Hubungan biaya semivariabel dengan tingkat aktivitas dapat ditunjukkan dalam persamaan berikut :
Y = a + bX
Dimana :
Y        : Total biaya semivariable
a         : Total biaya tetap
b         : Biaya variabel per unit aktivitas
X        : Tingkat aktivitas
Dalam kasus PT. Perennial, biaya yang dikeluarkan jika perusahaan melakukan pesta sebanyak 80 kali selama satu tahun yaitu :
Y        = Rp.25.000.000 + Rp.3.000.000X
           = Rp.25.000.000 + Rp.3.000.000(80)
           =Rp.25.000.000 + Rp.240.000.000
           =Rp.265.000.000
D.      Analisis Biaya Semivariabel
Dalam menganalisis biaya semivariabel manajer dapat menggunakan metode variasi yang berbeda untuk mengestimasi komponen biaya tetap dan biaya variabel atas biaya semivariavel seperti analisis akun, pendekatan teknik, metode tinggi-rendah, dan metode kuadrat terkecil. Dalam analisis akun, suatu akun diklasifikasikan berdasarkan biaya variabel atau biaya tetap berdasarkan pengalaman analisis mengenai perilaku akun tersebut. Sebagai contoh, bahan baku langsung dapat diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan sewa gedung sebagai biaya tetap berdasarkan sifat biaya tersebut. Pendekatan teknik untuk menganalisis biaya meliputi analisis detail perilaku biaya yang seharusnya, berdasarkan evaluasi metode produksi yang digunakan, jenis bahan, persyaratan tenaga kerja, penggunaan perlatan, efesiensi produk, pemakaian listrik dan sebagainaya. Metode tinggi rendah dan metode regresi kuadrat kecil mengestimasi biaya tetap dan biaya variabel atas biaya semivariabel berdasarkan analisi data biaya dan data aktivitas dimasa lampau.
E.       Laporan Laba Rugi Format Tradisional dan Kontribusi
a.       Laporan Laba Rugi Format Tradisional
Laporan laba rugi tradisional dibuat untuk tujuan pelaporan eksternal. Laporan jenis ini menyusun biaya menjadi dua kategori harga pokok penjualan dan biaya penjualan dan administrasi. Penjualan dikurangi harga pokok penjualan sama dengan margin kotor. Margin kotor dikurangi biaya penjualan dan adminisitrasi dengan laba neto operasi. Formatnya seperti dapat dilihat dibawah ini :
Penjualan                                                                             $12,000
Harga Pokok Penjualan                                                      ($6,000)
Margin Kotor                                                                        $6,000
Beban penjualan dan administrasi
      Penjualan                                                      $3,100
      Administrasi                                                 $1,900        $5,000
Laba operasi neto                                                                  $1,000


b.      Laporan Laba Rugi Format Kontribusi
Perbedaan utama antara biaya tetap dan biaya variabel terletak  pada pendekatan kotribusi (contribution approach) untuk membuat laporan laba rugi. Keunikan dari pendekatan kontribusi adalah menyediakan informasi yang dengan yang jelas memisahkan biaya tetap dan variabel sehingga membantu proses perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Untuk membuat laporan laba rugi dengan format kontribusi dilakukan dengan penjualan dikurangi dengan biaya variabel untuk mendapatkan margin kontribusi. Untuk perusahaan dagang, harga pokok penjualan adalah biaya variabel yang masuk dalam bagian “biaya variabel” pada laporan laba rugi format kontribusi. Margin kontribusi (contribution margin) adalah jumlah yang tersisa setelah biaya variabel dikurangi dari penjualan. Jumlah tersebut memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba untuk periode tertentu. Berikut format kontribusi laporan laba rugi :
Penjualan                                                                             $12,000
Beban variabel:
   Harga pokok penjualan                                   $6,000
   Penjualan variabel                                              $600
   Administrasi                                                       $400        $7,000
Margin kontribusi                                                                   $5000
Beban tetap:
    Penjualan tetap                                               $2,500
    Administrasi tetap                                          $1,500        $4,000
Laba operasi neto                                                                  $1,000

F.       Regresi Kuadrat Terkecil dengan Menggunakan Microsoft Excel
Metode regresi terkecil untuk membuat estimasi hubungan linear didasarkan pada persamaan linear:
Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong pada sumbu x (a) dan kemiringan (b) yang meminimalkan kuadrat residual.
di mana:
            X= Tingkat aktivitas (variabel independen)
            Y= Total biaya semivariabel (variabel independen)
            a = Total biaya tetap (titik potong pada sumbu vertikal)
            b = Biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan)
            n = Jumlah pengamatan
            ∑= Jumlah seluruhnya
            Bukanlah hal yang mudah untuk menyelesaikan perhitungan tersebut secara manual. Untunglah saat ini program komputer mampu membuat perhitungan tersebut secara otomatis. Program spreadsheet seperti Microsoft Excel dapat digunakan untuk menghitung least square regression-meskipun membutuhkan penyesuaian dibandingkan dengan program-program statistik.
            Di samping perkiraan intersepsi (biaya tetap) dan kemiringan (biaya variabel per unit), Excel juga menyediakan statistik yang disebut R2, yang merupakan ukuran dari ”kecocokan”. R2 memberitahukan kepada kita persentase variasi dalam variabel dependen (biaya) yang dijelaskan oleh variasi variabel independen (aktivitas). R2 bervariasi dari 0% sampai 100%, dan makin tinggi persentase, makin baik. Anda harus selalu merencanakan data dalam scattergraph, tetapi sangat penting untuk memeriksa data visual ketika R2 rendah. Anda melihat sekilas pada scattergraph dapat mengungkapkan bahwa ada sedikit hubungan antara biaya dan aktivitas atau bahwa hubungan adalah sesuatu yang lain dari garis lurus sederhana. Dalam kasus tersebut, analisis tambahan akan diperlukan.
            Untuk menggambarkan bagaimana excel dapat menghitung titik potong a dan kemiringan b, dan juga R2, akan digunakan data Brentline Hospital. Tampilan 2A-1 menggambarkan data dan perhitungan.
TAMPILAN 2A-1
Kertas Kerja Least Square Regression untuk Brentline Hospital
            Seperti yang anda lihat, nilai X (variabel independen) dimasukkan dalam sel B3 sampai B9. Nilai Y (variabel dependen) dimasukkan dalam sel C3 hingga C9. Kemiringan, titik potong, dan R2 dihitung dengan menggunakan fungsi INTERCEPT, SLOPE, dan RSQ. Dalam setiap kasus, rentang sel untuk X dan Y harus dibuat spesifik. Dalam kertas kerja di atas, sel B11 berisi formula =INTERCEPT(C3:C9;B3:B9); sel B12 berisi rumus =SLOPE(C3:C9;B3:B9), dan B13 berisi rumus =RSQ(C3:C9;B3:B9).


TAMPILAN 2A-2
            Berdasarkan perhitungan dengan excel, biaya pemeliharaan tetap sebesar $3431 per bulan dan biaya variabel $0,759 per pasien per hari. Dengan demikian rumusnya dapat disajikan sebagai berikut.
            Perhatikan bahwa R2 (yaitu RSQ) sebesar 0,90 menunjukkan bahwa 90 dari biaya pemeliharaan dapat dijelaskan dari jumlah pasien. Dengan menggunakan excel, membuat plot data menjadi sangat mudah. Pilihlah data yang akan diplot-dalam hal ini B3:C9. Kemudian pilihlah chart wizard pada menu dalam excel. Bila telah selesai, hasil plot dengan excel dapat juga dilihat dalam Tampilan 2A-2. Lihatlah juga bahwa hubungan antara biaya dan aktivitas mendekati linear.

G.    Kualitas Biaya
a.      Kualitas Kesesuaian
            Produk yang memenuhi atau melebihi spesifikasi desain dan bebas dari cacat yang mungkin memengaruhi penampilan atau mengurangi kinerjanya disebut kualitas kesesusuaian (quality of conformance) yang tinggi.
            Pencegahan, deteksi, dsn aktivitas yang lain berkaitan dengan produk cacat memakan biaya yang sering disebut sebagai biaya kualitas (quality cost). Istilah biaya kualitas (quality cost) mengacu pada semua biaya yang terjadi untuk mencegah terjadinya barang cacat atau biaya yang harus dikeluarkan karena adanya barang cacat.
            Biaya kualitas dapat dibagi menjadi empat kategori. Dua kategori dari penilaian ini adalah biaya pencegahan (prevention cost) dan biaya penilaian (appraisal cost)- biaya yang terjadi agar konsumen tidak mendapatkan produk cacat. Dua kategori lainnya-biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal-terjadi karena adanya barang cacat.
a.       Biaya Pencegahan
            Cara yang paling efektif untuk meminimumkan biaya kualitas tetapi tetap mempertahankan kualitas yang tinggi adalah menghindari masalah yang berkaitan dengan kualitas sedini mungkin. Inilah tujuan dari biaya pencegahan. Biaya pencegahan (prevention cost) berkaitan dengan aktivitas untuk mengurangi jumlah produk atau jasa yang cacat. Perusahaan akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih rendah apabila dapat mencegah terjadinya cacat dibandingkan dengan menemukan dan memperbaiki cacat yang telah terjadi.
            Biaya pencegahan termasuk aktivitas yang berkaitan dengan lingkaran kualitas dan pengendalian proses statistik. Lingkaran kualitas (quality circles) terdiri atas grup kecil karyawan yang bertemu secara teratur untuk mendiskusikan cara untuk memperbaiki kualitas output. Baik manajemen dan para pegawai termasuk dalam lingkaran ini. Lingkaran kualitas digunakan secara luas dan dapat ditemukan dalam perusahaan manufaktur, utilitas, kesehatan, bank, dan beberapa organisasi lainnya.
            Pengendalian proses statistik (statistical process control) adalah teknik yang digunakan untuk mendeteksi apakah proses yang dijalankan masih berada dalm kendali. Proses yang sudah tidak terkendali akan menyebabkan unit cacat dan mungkin akan menyebabkan ketidaksesuaian dengan mesin ataupun faktor lainnya. Dalam pengendalian proses statistik, para pekerja menggunakan grafik untuk memonito kualitas unit yang melalui area kerja mereka. Dengan menggunakan grafik ini, para pekerja dapat dengan cepat melakukan koreksi dan mencegah terjadinya cacat lebih lanjut daripada sekedar menunggu para inspektur menangani cacat tersebut.
b.      Biaya Penilaian
            Setiap komponen dan produk cacat harus diketahui sedini mungkin. Biaya penilaian (appraisal cost) yang biasanya disebut sebagai biaya inspeksi (inspection cost) terjadi untuk mengidentifikasikan produk cacat sebelum produk tersebut dikirimkan kepada konsumen. Syangnya, melakukan aktivitas penilaian tidak menjamin bahwa cacat tidak akan terjadi lagi, dan sebagian besar manajer merasa bahwa inspeksi ini terlalu banyak memakan biaya untuk mengendalikan kualitas.
            Para pekerja di sektor manufaktur maupun jasa dimintai pertanggungjawaban atas pengendalian kualitas. Pendekatan ini sejalan dengan rancangan produk yang mudah diproduksi, memungkinkan untuk membuat produk yang berkualitas daripada sekadar mengandalkan pada inspeksi untuk menemukan adanya produk cacat.
c.       Biaya Kegagalan Internal
            Biaya kegagalan terjadi pada saat produk tidak dapat memenuhi spesifikasi rancangannya. Biaya kegagalan dapat terjadi baik internal maupun eksternal. Biaya kegagalan internal (internal failure cost) diakibatkan oleh identifikasi cacat selama proses penilaian. Biaya tersebut meliputi sisa bahan, barang yang ditolak, pengerjaan ulang produk cacat, dan waktu yang terbuang karena mendeteksi cacat secara internal dan waktu yang terbuang karena masalah kualitas. Tentu saja makin efektif aktivitas penilaian, makin besar kesempatan untuk mendeteksi cacat secara internal dan makin besar tingkat biaya kegagalan internal (dibandingkan dengan biaya kegagalan eksternal). Aktivitas penilaian memberikan data produk cacat kepada manajemen yang mampu mengarahkan pada usaha untuk meningkatkan pencegahan sehingga tidak terjadi barang cacat.
d.      Biaya Kegagalan Eksternal
            Biaya kegagalan eksternal (external failure cost) terjadi bila produk cacat sampai ke tangan konsumen. Biaya kegagalan eksternal meliputi garansi perbaikan dan penggantian, penarikan produk, kewajiban hukum yang mungkin terjadi, dan hilangnya penjualan karena reputasi kualitas rendah. Biaya-biaya seperti itu dapat merusak laba.
b.      Distribusi Biaya Kualitas
            Keseluruhan biaya kualitas dapat menjadi sangat tinggi kecuali jika manajemen memberikan perhatian khusus terhadap kualitas. Suatu penelitian menunjukkan bahwa biaya kualitas di perusahaan amerika serikat bervariasi antara 10% sampai 20% total penjualan. Sedangkan, para ahli mengatakan bahwa biaya ini seharusnya antara 20% sampai 40%.
            Bila program kualitas perusahaan menjadi lebih baik dan bila biaya kegagalan menurun, aktivitas pencegahan lebih efektif dibandingkan dengan aktivitas penilaian penilaian dapat menemukan adanya cacat, sedangkan pencegahan dapat menghilangkannya. Cara terbaik untuk mencegah cacat adalah merancang  proses yang mengurangi kemungkinan cacat dan secara terus menerus melakukan pengawasan dengan menggunakan pengendalian proses statistik.
            Sebagai langkah awal dalam program perbaikan kualitas, perusahaan menyusun laporan biaya kualitas yang memberikan sebuah perkiraan adanya konsekuensi keuangan dari tingkat cacat produk yang ada di perusahaan. Laporan biaya kualitas (quality cost report) menguraikan biaya pencegahan, biaya penilaian, dan biaya kegagalan internal dan eksternal, yang timbul dari tingkat kecacatan produk dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan saat ini.
c.       Manfaat Informasi Biaya Kualitas
            Pertama, informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat keuntungan finasial dari cacat.
            Kedua, informasi biaya kualitas membantu para manajer mengidentifikasikan pentingya masalah-masalah kualitas yang dihadapi perusahaan.
            Ketiga, informasi biaya kualitas membantu para manajer melihat apakah biaya-biaya kualitas di perusahaan mereka didistribusikan secara tidak baik. Umumnya, biaya-biaya kualitas seharusnya lebih didistribusikan ke arah aktivitas-aktivitas pencegahan dan penilaian dan kuran diarahkan ke kegagalan.
            Adapun kelemahan dari informasi biaya kualitas yang seharusnya diakui yaitu: 1. Hanya mengukur dan melaporkan biaya kualitas tidak akan memecahkan masalah kualitas apa pun, 2. Hasilnya ketinggalan di belakang program perbaikan kualitas didesain dan ditempatkan, 3. Kehilangan penjualan dari konsumen yang kecewa, biasanya diabaikan dari laporan biaya kualitas karena hal itu sangat sulit diperkirakan.
H.    Aspek Internasional Kualitas
Pada tahun 1980-an kualitas menjadi faktor yang sangat esensial, banyak perusahaan beranggapan bahwa tidak mungkin bersaing secara efektif jika tidak memiliki program kualitas yang kuat. Secara kusus, program kualitas mendi bersifat sangat esensal jika ingin bersaing di pasar Eropa.
Standar ISO 9000
International Standards Organization (ISO), yang bermarkas di Jenewa, Swiss, telah mengeluarkan panduan pengendalian kualitas ang dikenal sebagai standar ISO 9000. Banyak perusahaan dan organisasi di Eropa hanya akan membeli dari pemasok yang sudah bersertifikat standar ISO 9000. Ini berarti bahwa pemasok harus memperlihatkan ISO bahwa:
1.      Sistem pengendalian kualitas digunakan dan sistem tersebut mampu mendefenisikan secara jelas tingkat kualitas yang diharapkan.
2.      Sistem tersebut dilaksanakan secara lengkap dan didukung oleh berbagai dokumentasi yang detail tentang prosedur-prosedur pengendalian kualitas.
3.      Tingkat kualitas yang diharapkan telah dicapai dalam dasar yang konsisten dan terus menerus.
Program ISO untuk sertifikasi program manajemen kualitas tidak terbatas pada perusahaan manufaktur saja. American Institute of Certified Public Accountants adalah organisasi yang beranggotakan para profesional pertama di Amerika Serikat yang mendapatkan pengakuan di bawah program sertifikasi ISO.






DAFTAR PUSTAKA
Garrison, Noreen, dan Brewer. (2013), Akuntansi Manajerial, Salemba Empat, Jakarta.
eferensiakuntansi.blogspot.com/2012/10/konsep-biaya-dan-cara-penggolongan-biaya.html

1 komentar:

  1. Halo, semuanya, tolong, saya dengan cepat ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana Tuhan mengarahkan saya kepada pemberi pinjaman yang benar-benar mengubah hidup saya dari kemiskinan menjadi seorang wanita kaya dan sekarang saya memiliki kehidupan yang sehat tanpa tekanan dan kesulitan keuangan,

    Setelah berbulan-bulan mencoba mendapatkan pinjaman di internet dan saya telah ditipu dari 400 juta, saya menjadi sangat putus asa dalam mendapatkan pinjaman dari kreditor online yang sah dalam kredit dan tidak akan menambah rasa sakit saya, jadi saya memutuskan untuk meminta saran kepada teman saya tentang bagaimana cara mendapatkan pinjaman online, kami membicarakannya dan kesimpulannya adalah tentang seorang wanita bernama Mrs. Maria yang adalah CEO Maria Loan. Perusahaan

    Saya mengajukan jumlah pinjaman (900 juta) dengan suku bunga rendah 2%, sehingga pinjaman yang disetujui mudah tanpa stres dan semua persiapan dilakukan dengan transfer kredit, karena fakta bahwa itu tidak memerlukan jaminan untuk transfer. pinjaman, saya hanya diberitahu untuk mendapatkan sertifikat perjanjian lisensi mereka untuk mentransfer kredit saya dan dalam waktu kurang dari dua jam uang pinjaman telah disetorkan ke rekening bank saya.

    Saya pikir itu lelucon sampai saya menerima telepon dari bank saya bahwa akun saya telah dikreditkan dengan jumlah 900 juta. Saya sangat senang bahwa akhirnya Tuhan menjawab doa saya dengan memesan pemberi pinjaman saya dengan kredit saya yang sebenarnya, yang dapat memberikan hati saya harapan.

    Terima kasih banyak kepada Ibu Maria karena telah membuat hidup saya adil, jadi saya menyarankan siapa pun yang tertarik mendapatkan pinjaman untuk menghubungi Ibu Maria dengan baik melalui E-mail (mariaalexander818@gmail.com) ATAU Via Whatsapp (+1 651-243 -8090) untuk informasi lebih lanjut tentang cara mendapatkan pinjaman Anda,

    Jadi, terima kasih banyak telah meluangkan waktu Anda untuk membaca tentang kesuksesan saya dan saya berdoa agar Tuhan melakukan kehendak-Nya dalam hidup Anda.
    Nama saya adalah kabu layu, Anda dapat menghubungi saya untuk referensi lebih lanjut melalui email saya: (kabulayu18@gmail.com)

    Terima kasih semua.

    BalasHapus

Cari Blog Ini